Kota Balikpapan adalah salah satu kota di provinsi Kalimantan Timur.
Kota ini memiliki luas wilayah 94,6 km² dan berpenduduk sebanyak 740.724 jiwa
(Februari 2016). Motto kota Balikpapan yaitu “Gawi Manuntung Waja Sampai
Kaputing” (bahasa Banjar) yang artinya adalah apabila memulai suatu pekerjaan
harus sampai selesai pelaksanaannya. Visi dan
Misi Kota Balikpapan seperti yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Kota Balikpapan Tahun 2005-2025 (Perda No. 1 Tahun 2013) adalah sebagai
berikut :
Visi :
“Terwujudnya Balikpapan
sebagai Kota 5 Dimensi: Jasa, Industri, Perdagangan, Pariwisata, Pendidikan
& Budaya dalam Bingkai Madinatul Iman“
Misi :
- Mewujudkan sumber daya manusia
yang berdaya saing;
- Menyediakan infrastruktur kota
yang memadai;
- Mewujudkan kota layak huni yang
berwawasan lingkungan;
- Mengembangkan ekonomi kerakyatan
yang kreatif;
- Mewujudkan penyelenggaraan tata
kepemerintahan yang baik
I. Sejarah Kota
Sejarah Kota Balikpapan
tidak bisa dipisahkan dengan Minyak yaitu lebih tepatnya dengan sumur minyak
Mathilda, sumur pengeboran perdana pada tanggal 10 Februari 1897 di kaki gunung
Komendur di sisi timur Teluk Balikpapan. Penamaan sumur minyak ini berasal dari
nama anak JH Menten dari JH Menten dan Firma Samuel & Co sebagai pemenang
hak konsesi pengeboran di yang ditunjuk pemerintah Hindia Belanda yang telah
mengontrak Balikpapan dari Kesultanan Kutai.
Di awal tahun 1900-an bertambahnya jumlah penemuan dan
pengeboran minyak di Balikpapan telah membawa pendatang dalam jumlah besar ke
Balikpapan. Pendatang ini kebanyakan adalah orang Cina dan para pekerja
pengeboran yang rata-rata berasal dari jawa dan berbagai daerah lainnya seperti
India. Pekerja dari Cina dan India inilah yang menjadi cikal bakal penghuni
desa di Tukung (Klandasan) dan Jumpi (Kampung Baru) yang merupakan asal usul
sebagian besar warga Balikpapan. Selain itu keberadaan minyak, yaitu minyak
tanah atau "lantung", juga mengundang semakin besarnya jumlah
pedagang yang datang dari daerah Kerajaan Banjar di Banjarmasin dan Bone di
Sulawesi Selatan untuk berdagang dan singgah di Balikpapan.
Seiring dengan
berkembangnya waktu Balikpapan telah berkembang menjadi "Kota Minyak"
dengan besarnya produksi minyak yang dihasilkan yang mencapai 86 juta barrel
per tahun. Perkembangan industri minyak inilah yang telah membangun Balikpapan
menjadi kota industri. Namun Saat ini Balikpapan tidak lagi menjadi Kota Minyak
yang berorientasi pada pengeboran melainkan pada jasa pengolahan minyak yang
telah mengolah minyak mentah dari sekitar Balikpapan, yaitu Sepinggan, Handil,
Bekapai, Sanga-sanga, Tarakan, Bunyu dan Tanjung serta minyak mentah yang
diimpor dari negara lain.
II. Wilayah Administrasi
Kota Balikpapan terletak 113 km di Barat Daya Ibukota Propinsi
Kalimantan Timur, Samarinda. Letaknya yang strategis, pada posisi silang jalur
perhubungan nasional dan internasional, berpengaruh pada perkembangan kota
sebagai pusat jasa, perdagangan, dan industri yang tidak hanya berskala
regional Kalimantan Timur saja, namun juga berkembang sebagai salah satu sentra
di Indonesia Tengah. Secara umum kota ini memiliki kontur wilayah yang umumnya
berbukit (85%) dengan ketinggian antara 0 sampai dengan lebih dari 100 meter
diatas permukaan laut (mdpl). Sebagian besar jenis tanah Balikpapan adalah
podsolik merah-kuning, alluvial, dan pasir kuarsa yang mudah tererosi..
Kota Balikpapan secara astronomis terletak di antara 1,0 LS -
1,5 LS dan 116,5BT - 117,0 dengan luas sekitar 50.330,57 ha atau sekitar 503,3
km2 dan luas pengelolaan laut mencapai 160.10 km2 dengan batas wilayah sebagai
berikut :
Utara
|
Kabupaten Kutai Kartanegara
|
Selatan
|
Selat Makassar
|
Barat
|
Kabupaten Penajam Paser Utara
|
Timur
|
Selat Makassar
|
Secara administratif sesuai dengan Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 1996 Kota Balikpapan terdiri dari 5 (lima)
Kecamatan dan 27 (dua puluh tujuh) Kelurahan.
Pada tahun 2012 ada Perubahan Peraturan Daerah Kota Balikpapan
Nomor 7 Tahun 2012 tentang Pembentukan 7(Tujuh) Kelurahan Dalam Wilayah Kota
Balikpapan, dan Peraturan Daerah Kota Balikpapan Nomor 8 Tahun 2012 Tentang
Pembentukan Kecamatan Balikpapan Kota Dalam Wilayah Kota Balikpapan Balikpapan
terdiri dari 6 (enam) Kecamatan dan 34 (tiga puluh empat) Kelurahan.
Nama Kecamatan
|
Luas Wilayah Darat (km2)
|
Luas Wilayah Perairan (km2)
|
Jumlah Kelurahan
|
Kecamatan Balikpapan Timur
|
137,158 km2
|
92,42 km2
|
4
|
Kecamatan Balikpapan Selatan
|
37,818 km2
|
200,3 km2
|
7
|
Kecamatan Balikpapan Tengah
|
11.0378 km2
|
9,97 km2
|
6
|
Kecamatan Balikpapan Utara
|
132,1662 km2
|
0 km2
|
6
|
Kecamatan Balikpapan Barat
|
179,962 km2
|
37,49 km2
|
6
|
Kecamatan Balikpapan Kota
|
10,218 km2
|
200,3 km2
|
5
|
III. Gambaran Umum Wilayah
Demografi
Sampai
dengan bulan Januari 2015 jumlah penduduk di kota Balikpapan mencapai 706.414
Jiwa yang tersebar di 6 kecamatan, dan kecamatan dengan kepadatan penduduk
tertinggi adalah kecamatan Balikpapan Utara. Pembangunan pesat dan peluang
ekonomi yang tinggi mengundang arus pendatang yang cukup besar. Pada tahun 2014
laju pertumbuhan penduduk di kota Balikpapan mencapai 5,01% atau bertambah
sebesar 36.301 Jiwa, dengan kepadatan penduduk mencapai 1.380 jiwa/km2.
Besarnya
jumlah pendatang di Kota Balikpapan telah membawa keberagaman etnis, sehingga
Balikpapan dikenal sebagai kota yang heterogen, baik dari segi adat istiadat
maupun agama. Namun demikian hal ini tidak menjadi kendala dalam mewujudkan
keharmonisan dalam kehidupan bermasyarakat. Tercatat setidaknya 104 kelompok
etnis/paguyuban yang ada di Balikpapan. Paguyuban ini berperan penting dalam
menjaga keharmonisan masyarakat, sehingga Balikpapan menjadi salah satu kota
paling kondusif di Indonesia.
Nama Kecamatan
|
2013
|
2014
|
Kepadatan Penduduk per
km2
|
Kecamatan Balikpapan Timur
|
65.597
|
70.295
|
513
|
Kecamatan Balikpapan Selatan
|
121.323
|
125.984
|
3.331
|
Kecamatan Balikpapan Tengah
|
103.529
|
103.254
|
9.324
|
Kecamatan Balikpapan Utara
|
130.698
|
134.146
|
1.015
|
Kecamatan Balikpapan Barat
|
90.183
|
90.344
|
502
|
Kecamatan Balikpapan Kota
|
86.355
|
86.290
|
8.445
|
Sumber: Badan Pusat Statistik Balikpapan, 2014
Ekonomi
Struktur
ekonomi Kota Balikpapan bertumpu pada ekspor hasil industri terutama industri
migas. Perbaikan ekonomi di Kota Balikpapan dapat dilihat dari meningkatnya
pertumbuhan ekonomi pada komponen ekspor dan komponen PMTB, walaupun komponen
pengeluaran rumah tangga semuanya mengalami perlambatan.
Nilai PDRB
Balikpapan (adh Berlaku) selama periode tahun 2010 s.d 2014 menunjukkan
peningkatan signifikan dari tahun ke tahun kecuali pada tahun 2011. Peningkatan
nilai tersebut dipengaruhi oleh adanya perubahan harga dan juga perubahan
volume.
Sosial-Budaya
Berdasarkan data Kantor Departeman Agama Kota
Balikpapan, Kota Balikpapan Dalam Angka 2009 tercatat bahwa jumlah 291 bangunan
masjid, 254 bangunan langgar, 204 bangunan mushola 93 bangunan gereja termasuk
gabungan gereja Kristen Protestan dan Katholik, 1 bangunan Kelenteng, 2 bagunan
pura dan 6 Wihara. Adapun jumlah penduduk Kota Balikpapan berdasarkan agama
pada Februari 2016 adalah sebagai berikut:
Kecamatan
|
Balikpapan
Timur
|
Balikpapan
Barat
|
Balikpapan
Utara
|
Balikpapan
Tengah
|
Balikpapan
Selatan
|
Balikpapan
Kota
|
Islam
|
81.496
|
101.857
|
151.015
|
105.733
|
133.994
|
89.229
|
Kristen
|
4.707
|
2.959
|
10.079
|
12.814
|
13.290
|
9.166
|
Katholik
|
1.064
|
919
|
2.996
|
2.065
|
3.892
|
2.301
|
Hindu
|
98
|
104
|
382
|
252
|
579
|
352
|
Budha
|
114
|
1.732
|
998
|
1.421
|
1.320
|
1.431
|
Konghuchu
|
0
|
0
|
0
|
1
|
7
|
1
|
Kepercayaan
Lainnya
|
0
|
0
|
1
|
0
|
0
|
0
|
Sumber: Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota
Balikpapan, Februari 2016
Sarana-Prasarana
·
Pendidikan
Sarana
pendidikan di Kota Balikpapan tersedia mulai dari pendidikan Taman Kanan-Kanak
(TK) sampai ke Perguruan Tinggi. Sektor pendidikan mengalami perkembangan
setiap tahunnya, diindikasikan dengan penambahan jumlah murid yang diiringi
dengan penambahan jumlah sekolah, jumlah guru dan jumlah kelas. Kota Balikpapan
memiliki 13 perguruan tinggi yang terdiri dari: 7 akademi, 1 politeknik, 3
sekolah tinggi, dan 2 universitas. Semua perguruan tinggi yang ada di Kota
Balikpapan diselenggarakan atau dikelola oleh pihak swasta.
Kecamatan
|
TK
|
SD
|
SMP
|
SMA
|
SLB
|
Balikpapan Timur
|
14
|
28
|
8
|
8
|
0
|
Balikpapan Selatan
|
38
|
31
|
14
|
14
|
2
|
Balikpapan Tengah
|
32
|
40
|
11
|
12
|
0
|
Balikpapan Utara
|
33
|
42
|
18
|
14
|
0
|
Balikpapan Barat
|
20
|
27
|
11
|
4
|
0
|
Balikpapan Kota
|
21
|
29
|
10
|
6
|
1
|
Sumber:
Dinas Pendidikan Kota Balikpapan, 2015
·
Kesehatan
Fasilitas kesehatan yang berhasil dibangun sampai
dengan tahun 2010 sebanyak 90 unit meliputi 11 Rumah Sakit (Negeri dan Swasta),
15 Balai Pengobatan dan Klinik, 5 Klinik Bersalin, 10 Lab Klinik, 10 Fasilitas
Fisioterapi, 26 Puskesmas yang didukung oleh 7 Puskesmas Pembantu dan 6 Rumah
Sakit Bersalin.
Kecamatan
|
Apotik
|
Puskesmas
|
Rumah
Sakit
|
Balikpapan Timur
|
4
|
4
|
0
|
Balikpapan Selatan
|
53
|
6
|
7
|
Balikpapan Tengah
|
29
|
5
|
2
|
Balikpapan Utara
|
15
|
4
|
1
|
Balikpapan Barat
|
5
|
7
|
1
|
Sumber:
Dinas Kesehatan Kota Balikpapan, 2012
·
Transportasi
Sarana
transportasi yang ada di Kota Balikpapan meliputi transportasi darat,
transportasi udara, dan transportasi laut. Armada transportasi darat yang ada
di kota ini adalah taksi, angkutan kota dengan trayek, dan ojek atau sepeda
motor. Transportasi darat di Kota Balikpapan dilayani oleh dua buah terminal
yaitu, Terminal Batu Ampar dan Terminal Damai. Untuk transportasi udara, Kota
Balikpapan dilayani oleh Bandar Udara Sepinggan. Untuk transportasi laut, Kota
Balikpapan dilayani oleh Pelabuhan Semayang dan Pelabuhan Kariangau.
Pariwisata
Kota Balikpapan memiliki objek wisata
yang cukup banyak dan beragam yang tersebar di seluruh bagian kota. Persebaran
objek wisata Kota Balikpapan dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Sumber:
Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata Kota Balikpapan
IV. Fungsi dan Peran Kota
Di dalam
Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang RTRW Nasional, Kota Balikpapan
mengemban fungsi sebagai Pusat Kegiatan Nasional (PKN) dan Kawasan Strategis
Nasional (KSN). Adapun fungsi dan peran Kota Balikpapan dalam konteks
perwilayahan pembangunan adalah sebagai berikut :
1. Balikpapan sebagai Pusat Kegiatan Nasional
2.
Peran Balikpapan
sebagai lokasi Pelabuhan Laut Internasional
3.
Peran Balikpapan
sebagai Kawasan Lindung Nasional
4.
Kawasan Andalan
yang berada di kawasan Bontang-Samarinda Tenggarong-Balikpapan.
5. Peran Kota Balikpapan sebagai pendukung MP3EI.
V. Potensi dan Permasalahan Wilayah
·
Potensi
Kota Balikpapan
memiliki potensi ekonomi yang cukup besar. Hal ini dikarenakan Kota Balikpapan
memiliki fungsi kegiatan sebagai Pusat pemerintahan kota, Pusat perdagangan
regional, Pusat industri, Pusat transportasi udara internasional, dan Pusat
pengolahan migas. Potensi yang paling besar terlihat pada sektor pertanian dan
sektor industri. Kota Balikpapan memiliki komoditi unggulan yang dihasilkan
oleh masing-masing sektor. Komoditi unggulan tersebut tidak hanya menjadi
unggulan di tingkat Kota Balikpapan saja, namun juga sampai ke tingkat Provinsi
bahkan Nasional. Komoditi-komoditi khas yang menjadi unggulan di Kota
Balikpapan diantaranya dari sektor pertanian yaitu pepaya mini, karet, salak,
nenas. Sementara dari sektor Industri diantaranya industri kerajinan
manik-manik dan batu permata, industri rumput laut.
·
Masalah
Meskipun
kesejahteraan masyarakat Balikpapan menunjukkan peningkatan dan perekonomian
mengalami pertumbuhan pada tahun 2014, tetapi masih terdapat beberapa permasalahan
kota yang perlu diselesaikan. Permasalahan kota yang dimaksud, antara lain masih adanya beberapa titik banjir, masih
sering terjadi bencana kebakaran, masih adanya permukiman yang kurang layak dan
permukiman di lokasi-lokasi yang rawan longsor dan kemacetan lalu lintas di
beberapa titik lokasi.
VI. Potensi yang Dapat Dikembangkan
a. Perikanan
Wilayah
pesisir laut Kota Balikpapan masih menyimpan potensi sumberdaya yang terbaharui
(renewable resources) khususnya potensi sumber daya perikanan yang belum
dimanfaatkan secara optimal. Selain itu kawasan pesisir dan laut juga memiliki
berbagai fungsi ekonomi, antara lain dipergunakan untuk aktivitas pemanfaatan
sumberdaya perikanan, pertambangan, pertanian, rekreasi dan pariwisata, kawasan
industri, permukiman serta pelabuhan/transportasi.
b. Industri
Posisi
strategis dan keunggulan kompratif yang dimiliki oleh Kota Balikpapan
menjadikan visi pembangunan kota kedepan sebagai sentra jasa, perdagangan dan
industri, sehingga perlu ditunjang dengan keberadaan prasarana dan sarana yang
memadai serta terciptanya kondisi dan situasi yang kondusif untuk memacu
pertumbuhan dunia usaha kecil.
c. Pariwisata
Dalam
pengembangan sektor Pariwisata Kota Balikpapan mempunyai cukup banyak potensi
dan sebagian besar merupakan wisata alam dan Peninggalan Sejarah.
Disusun oleh:
Ananta Tama Krisetya
3614100092
Perencanaan Wilayah dan Kota
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Mata Kuliah Perencanaan Kota