Rabu, 30 Maret 2016

Profil Kota Balikpapan


Logo Kota Balikpapan

Kota Balikpapan adalah salah satu kota di provinsi Kalimantan Timur. Kota ini memiliki luas wilayah 94,6 km² dan berpenduduk sebanyak 740.724 jiwa (Februari 2016). Motto kota Balikpapan yaitu “Gawi Manuntung Waja Sampai Kaputing” (bahasa Banjar) yang artinya adalah apabila memulai suatu pekerjaan harus sampai selesai pelaksanaannya. Visi dan Misi Kota Balikpapan seperti yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Kota Balikpapan Tahun 2005-2025 (Perda No. 1 Tahun 2013) adalah sebagai berikut :

Visi :
“Terwujudnya Balikpapan sebagai Kota 5 Dimensi: Jasa, Industri, Perdagangan, Pariwisata, Pendidikan & Budaya dalam Bingkai Madinatul Iman“
Misi :
  1. Mewujudkan sumber daya manusia yang berdaya saing;
  2. Menyediakan infrastruktur kota yang memadai;
  3. Mewujudkan kota layak huni yang berwawasan lingkungan;
  4. Mengembangkan ekonomi kerakyatan yang kreatif;
  5. Mewujudkan penyelenggaraan tata kepemerintahan yang baik

 I. Sejarah Kota

            Sejarah Kota Balikpapan tidak bisa dipisahkan dengan Minyak yaitu lebih tepatnya dengan sumur minyak Mathilda, sumur pengeboran perdana pada tanggal 10 Februari 1897 di kaki gunung Komendur di sisi timur Teluk Balikpapan. Penamaan sumur minyak ini berasal dari nama anak JH Menten dari JH Menten dan Firma Samuel & Co sebagai pemenang hak konsesi pengeboran di yang ditunjuk pemerintah Hindia Belanda yang telah mengontrak Balikpapan dari Kesultanan Kutai.
Di awal tahun 1900-an bertambahnya jumlah penemuan dan pengeboran minyak di Balikpapan telah membawa pendatang dalam jumlah besar ke Balikpapan. Pendatang ini kebanyakan adalah orang Cina dan para pekerja pengeboran yang rata-rata berasal dari jawa dan berbagai daerah lainnya seperti India. Pekerja dari Cina dan India inilah yang menjadi cikal bakal penghuni desa di Tukung (Klandasan) dan Jumpi (Kampung Baru) yang merupakan asal usul sebagian besar warga Balikpapan. Selain itu keberadaan minyak, yaitu minyak tanah atau "lantung", juga mengundang semakin besarnya jumlah pedagang yang datang dari daerah Kerajaan Banjar di Banjarmasin dan Bone di Sulawesi Selatan untuk berdagang dan singgah di Balikpapan.
            Seiring dengan berkembangnya waktu Balikpapan telah berkembang menjadi "Kota Minyak" dengan besarnya produksi minyak yang dihasilkan yang mencapai 86 juta barrel per tahun. Perkembangan industri minyak inilah yang telah membangun Balikpapan menjadi kota industri. Namun Saat ini Balikpapan tidak lagi menjadi Kota Minyak yang berorientasi pada pengeboran melainkan pada jasa pengolahan minyak yang telah mengolah minyak mentah dari sekitar Balikpapan, yaitu Sepinggan, Handil, Bekapai, Sanga-sanga, Tarakan, Bunyu dan Tanjung serta minyak mentah yang diimpor dari negara lain.

  II. Wilayah Administrasi


Kota Balikpapan terletak 113 km di Barat Daya Ibukota Propinsi Kalimantan Timur, Samarinda. Letaknya yang strategis, pada posisi silang jalur perhubungan nasional dan internasional, berpengaruh pada perkembangan kota sebagai pusat jasa, perdagangan, dan industri yang tidak hanya berskala regional Kalimantan Timur saja, namun juga berkembang sebagai salah satu sentra di Indonesia Tengah. Secara umum kota ini memiliki kontur wilayah yang umumnya berbukit (85%) dengan ketinggian antara 0 sampai dengan lebih dari 100 meter diatas permukaan laut (mdpl). Sebagian besar jenis tanah Balikpapan adalah podsolik merah-kuning, alluvial, dan pasir kuarsa yang mudah tererosi..
Kota Balikpapan secara astronomis terletak di antara 1,0 LS - 1,5 LS dan 116,5BT - 117,0 dengan luas sekitar 50.330,57 ha atau sekitar 503,3 km2 dan luas pengelolaan laut mencapai 160.10 km2 dengan batas wilayah sebagai berikut :
Utara
Kabupaten Kutai Kartanegara
Selatan
Selat Makassar
Barat
Kabupaten Penajam Paser Utara
Timur
Selat Makassar



           
           
Secara administratif sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 1996 Kota Balikpapan terdiri dari 5 (lima) Kecamatan dan 27 (dua puluh tujuh) Kelurahan.

Pada tahun 2012 ada Perubahan Peraturan Daerah Kota Balikpapan Nomor 7 Tahun 2012 tentang Pembentukan 7(Tujuh) Kelurahan Dalam Wilayah Kota Balikpapan, dan Peraturan Daerah Kota Balikpapan Nomor 8 Tahun 2012 Tentang Pembentukan Kecamatan Balikpapan Kota Dalam Wilayah Kota Balikpapan Balikpapan terdiri dari 6 (enam) Kecamatan dan 34 (tiga puluh empat) Kelurahan.
Nama Kecamatan
Luas Wilayah Darat (km2)
Luas Wilayah Perairan (km2)
Jumlah Kelurahan
Kecamatan Balikpapan Timur
137,158 km2
92,42 km2
4
Kecamatan Balikpapan Selatan
37,818 km2
200,3 km2
7
Kecamatan Balikpapan Tengah
11.0378 km2
9,97 km2
6
Kecamatan Balikpapan Utara
132,1662 km2
0 km2
6
Kecamatan Balikpapan Barat
179,962 km2
37,49 km2
6
Kecamatan Balikpapan Kota
10,218 km2
200,3 km2
5

 III. Gambaran Umum Wilayah

Demografi
Sampai dengan bulan Januari 2015 jumlah penduduk di kota Balikpapan mencapai 706.414 Jiwa yang tersebar di 6 kecamatan, dan kecamatan dengan kepadatan penduduk tertinggi adalah kecamatan Balikpapan Utara. Pembangunan pesat dan peluang ekonomi yang tinggi mengundang arus pendatang yang cukup besar. Pada tahun 2014 laju pertumbuhan penduduk di kota Balikpapan mencapai 5,01% atau bertambah sebesar 36.301 Jiwa, dengan kepadatan penduduk mencapai 1.380 jiwa/km2.
Besarnya jumlah pendatang di Kota Balikpapan telah membawa keberagaman etnis, sehingga Balikpapan dikenal sebagai kota yang heterogen, baik dari segi adat istiadat maupun agama. Namun demikian hal ini tidak menjadi kendala dalam mewujudkan keharmonisan dalam kehidupan bermasyarakat. Tercatat setidaknya 104 kelompok etnis/paguyuban yang ada di Balikpapan. Paguyuban ini berperan penting dalam menjaga keharmonisan masyarakat, sehingga Balikpapan menjadi salah satu kota paling kondusif di Indonesia.
Nama Kecamatan
2013
2014
Kepadatan Penduduk per km2
Kecamatan Balikpapan Timur
65.597
70.295
513
Kecamatan Balikpapan Selatan
121.323
125.984
3.331
Kecamatan Balikpapan Tengah
103.529
103.254
9.324
Kecamatan Balikpapan Utara
130.698
134.146
1.015
Kecamatan Balikpapan Barat
90.183
90.344
502
Kecamatan Balikpapan Kota
86.355
86.290
8.445
Sumber: Badan Pusat Statistik Balikpapan, 2014
Ekonomi
Struktur ekonomi Kota Balikpapan bertumpu pada ekspor hasil industri terutama industri migas. Perbaikan ekonomi di Kota Balikpapan dapat dilihat dari meningkatnya pertumbuhan ekonomi pada komponen ekspor dan komponen PMTB, walaupun komponen pengeluaran rumah tangga semuanya mengalami perlambatan.
Nilai PDRB Balikpapan (adh Berlaku) selama periode tahun 2010 s.d 2014 menunjukkan peningkatan signifikan dari tahun ke tahun kecuali pada tahun 2011. Peningkatan nilai tersebut dipengaruhi oleh adanya perubahan harga dan juga perubahan volume.

Sosial-Budaya
Berdasarkan data Kantor Departeman Agama Kota Balikpapan, Kota Balikpapan Dalam Angka 2009 tercatat bahwa jumlah 291 bangunan masjid, 254 bangunan langgar, 204 bangunan mushola 93 bangunan gereja termasuk gabungan gereja Kristen Protestan dan Katholik, 1 bangunan Kelenteng, 2 bagunan pura dan 6 Wihara. Adapun jumlah penduduk Kota Balikpapan berdasarkan agama pada Februari 2016 adalah sebagai berikut:

Kecamatan
Balikpapan Timur
Balikpapan Barat
Balikpapan Utara
Balikpapan Tengah
Balikpapan Selatan
Balikpapan Kota
Islam
81.496
101.857
151.015
105.733
133.994
89.229
Kristen
4.707
2.959
10.079
12.814
13.290
9.166
Katholik
1.064
919
2.996
2.065
3.892
2.301
Hindu
98
104
382
252
579
352
Budha
114
1.732
998
1.421
1.320
1.431
Konghuchu
0
0
0
1
7
1
Kepercayaan Lainnya
0
0
1
0
0
0
Sumber: Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Balikpapan, Februari 2016

Sarana-Prasarana
·         Pendidikan
Sarana pendidikan di Kota Balikpapan tersedia mulai dari pendidikan Taman Kanan-Kanak (TK) sampai ke Perguruan Tinggi. Sektor pendidikan mengalami perkembangan setiap tahunnya, diindikasikan dengan penambahan jumlah murid yang diiringi dengan penambahan jumlah sekolah, jumlah guru dan jumlah kelas. Kota Balikpapan memiliki 13 perguruan tinggi yang terdiri dari: 7 akademi, 1 politeknik, 3 sekolah tinggi, dan 2 universitas. Semua perguruan tinggi yang ada di Kota Balikpapan diselenggarakan atau dikelola oleh pihak swasta.
Kecamatan
TK
SD
SMP
SMA
SLB
Balikpapan Timur
14
28
8
8
0
Balikpapan Selatan
38
31
14
14
2
Balikpapan Tengah
32
40
11
12
0
Balikpapan Utara
33
42
18
14
0
Balikpapan Barat
20
27
11
4
0
Balikpapan Kota
21
29
10
6
1
Sumber: Dinas Pendidikan Kota Balikpapan, 2015
·         Kesehatan
            Fasilitas kesehatan yang berhasil dibangun sampai dengan tahun 2010 sebanyak 90 unit meliputi 11 Rumah Sakit (Negeri dan Swasta), 15 Balai Pengobatan dan Klinik, 5 Klinik Bersalin, 10 Lab Klinik, 10 Fasilitas Fisioterapi, 26 Puskesmas yang didukung oleh 7 Puskesmas Pembantu dan 6 Rumah Sakit Bersalin.
Kecamatan
Apotik
Puskesmas
Rumah Sakit
Balikpapan Timur
4
4
0
Balikpapan Selatan
53
6
7
Balikpapan Tengah
29
5
2
Balikpapan Utara
15
4
1
Balikpapan Barat
5
7
1
Sumber: Dinas Kesehatan Kota Balikpapan, 2012
·         Transportasi
Sarana transportasi yang ada di Kota Balikpapan meliputi transportasi darat, transportasi udara, dan transportasi laut. Armada transportasi darat yang ada di kota ini adalah taksi, angkutan kota dengan trayek, dan ojek atau sepeda motor. Transportasi darat di Kota Balikpapan dilayani oleh dua buah terminal yaitu, Terminal Batu Ampar dan Terminal Damai. Untuk transportasi udara, Kota Balikpapan dilayani oleh Bandar Udara Sepinggan. Untuk transportasi laut, Kota Balikpapan dilayani oleh Pelabuhan Semayang dan Pelabuhan Kariangau.

Pariwisata
           Kota Balikpapan memiliki objek wisata yang cukup banyak dan beragam yang tersebar di seluruh bagian kota. Persebaran objek wisata Kota Balikpapan dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Sumber: Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata Kota Balikpapan

IV. Fungsi dan Peran Kota

Di dalam Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang RTRW Nasional, Kota Balikpapan mengemban fungsi sebagai Pusat Kegiatan Nasional (PKN) dan Kawasan Strategis Nasional (KSN). Adapun fungsi dan peran Kota Balikpapan dalam konteks perwilayahan pembangunan adalah sebagai berikut :
1.      Balikpapan sebagai Pusat Kegiatan Nasional
2.      Peran Balikpapan sebagai lokasi Pelabuhan Laut Internasional
3.      Peran Balikpapan sebagai Kawasan Lindung Nasional
4.      Kawasan Andalan yang berada di kawasan Bontang-Samarinda Tenggarong-Balikpapan.
5.      Peran Kota Balikpapan sebagai pendukung MP3EI.

V. Potensi dan Permasalahan Wilayah

·         Potensi
Kota Balikpapan memiliki potensi ekonomi yang cukup besar. Hal ini dikarenakan Kota Balikpapan memiliki fungsi kegiatan sebagai Pusat pemerintahan kota, Pusat perdagangan regional, Pusat industri, Pusat transportasi udara internasional, dan Pusat pengolahan migas. Potensi yang paling besar terlihat pada sektor pertanian dan sektor industri. Kota Balikpapan memiliki komoditi unggulan yang dihasilkan oleh masing-masing sektor. Komoditi unggulan tersebut tidak hanya menjadi unggulan di tingkat Kota Balikpapan saja, namun juga sampai ke tingkat Provinsi bahkan Nasional. Komoditi-komoditi khas yang menjadi unggulan di Kota Balikpapan diantaranya dari sektor pertanian yaitu pepaya mini, karet, salak, nenas. Sementara dari sektor Industri diantaranya industri kerajinan manik-manik dan batu permata, industri rumput laut.
·         Masalah
Meskipun kesejahteraan masyarakat Balikpapan menunjukkan peningkatan dan perekonomian mengalami pertumbuhan pada tahun 2014, tetapi masih terdapat beberapa permasalahan kota yang perlu diselesaikan. Permasalahan kota yang dimaksud, antara lain  masih adanya beberapa titik banjir, masih sering terjadi bencana kebakaran, masih adanya permukiman yang kurang layak dan permukiman di lokasi-lokasi yang rawan longsor dan kemacetan lalu lintas di beberapa titik lokasi.

VI. Potensi yang Dapat Dikembangkan

a.       Perikanan
Wilayah pesisir laut Kota Balikpapan masih menyimpan potensi sumberdaya yang terbaharui (renewable resources) khususnya potensi sumber daya perikanan yang belum dimanfaatkan secara optimal. Selain itu kawasan pesisir dan laut juga memiliki berbagai fungsi ekonomi, antara lain dipergunakan untuk aktivitas pemanfaatan sumberdaya perikanan, pertambangan, pertanian, rekreasi dan pariwisata, kawasan industri, permukiman serta pelabuhan/transportasi.
b.      Industri
Posisi strategis dan keunggulan kompratif yang dimiliki oleh Kota Balikpapan menjadikan visi pembangunan kota kedepan sebagai sentra jasa, perdagangan dan industri, sehingga perlu ditunjang dengan keberadaan prasarana dan sarana yang memadai serta terciptanya kondisi dan situasi yang kondusif untuk memacu pertumbuhan dunia usaha kecil.
c.       Pariwisata
Dalam pengembangan sektor Pariwisata Kota Balikpapan mempunyai cukup banyak potensi dan sebagian besar merupakan wisata alam dan Peninggalan Sejarah.

Disusun oleh:
Ananta Tama Krisetya
3614100092
Perencanaan Wilayah dan Kota
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Mata Kuliah Perencanaan Kota

Tidak ada komentar:

Posting Komentar